Anak memang perlu perhatian khusus. Event One Day for Children ini diadakan karena pentingnya perhatian kepada anak. Simak liputannya melalui blog posting dibawah ini.
Acara anak ini memang tidak disponsori oleh STAEDTLER pensil terbaik untuk anak seluruh dunia yang sudah terbukti ratusan tahun. Ini menjadi saran acara yang menarik agar diadakan kedepannya di Indonesia dan belahan dunia manapun.
Sejumlah 350 anak ikuti perayaan Hari Anak Nasional bernama “One Day For Children”, Minggu (25/9) di Lapangan Tenis Indoor Neusu, Banda Aceh. Aktivitas yang di gelar Dinas Sosial Aceh itu terdiri atas bermacam lomba yang diikuti oleh pelajar, anak berkebutuhan spesial, disabilitas, serta yatim piatu.
Kepala Dinas Sosial Aceh, Drs Alhudri MM dalam sambutannya menyampaikan, aktivitas sehari berbarengan anak itu dikerjakan tiap-tiap th. dengan topik yang tidak sama. Th. ini, Dinas Sosial Aceh mengusung topik ‘Senyum Anak Indonesia, Senyum Indonesia Saat Depan. ’
Dia juga menyampaikan, permasalahan ketelantaran serta kekerasan anak masihlah berlangsung akibat kelalaian orang-tua. “Diperlukan prinsip serta support berbarengan supaya tiap-tiap anak tercukupi hak kesejahteraan sosialnya. Anak adalah tanggung jawab berbarengan pada pemerintah serta orang-orang yang ditata dalam Undang-Undang, ” tuturnya.
Sesaat Kabid Service serta Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Aceh, Devi Riansyah AKS MSi menyampaikan acara satu hari itu menghadirkan bermacam lomba serta pentas seni seperti Tarian Aceh serta kreasi, dongeng, fashion show, vocal grup lagu Aceh, hula hoop, serta permainan tradisional. Untuk beberapa juara diberikan tropi, hadiah, serta tabungan anak dari Bank Tabungan Negara Rp 200 ribu.
“Salah satu yang paling menarik yaitu tampilan dari anak disabilitas, yang menyanyikan lagu Indonesia raya dengan bhs isyarat, ” kata Devi, serta menyebutkan peristiwa haru itu dihadiahi tepuk tangan yang meriah dari beberapa pengunjung. Menurut Devi, tiap-tiap anak mempunyai potensi mengagumkan bila dikelola dengan baik, serta membuahkan prestasi yang membanggakan.
Dia memberikan, angka kekerasan pada anak masihlah tak menyusut dikarenakan oleh maslah kompleks. Disebutkan, kekerasan pada anak dapat berlangsung setiap saat, dimanapun, serta oleh siapapun. “Bahkan pelaku kekerasan mungkin saja orang tuanya sendiri. Oleh karenanya, tiap-tiap orang mesti perhatian pada anak siapa saja tanpa ada membedakan ras serta agamanya, ” kata Devi.